Potensi Otak Kiri
Otak kiri merupakan salah satu kelebihan manusia dibandingkan hewan.
Namun otak kiri yang terlalu mendominasi cenderung menjadikan manusia
jauh dari ke-manusia-annya. Apa saja yang termasuk kemampuan otak kiri?? Ini sedikit ringkasan mengenai potensi potensi otak kiri yang berhasil diteliti oleh manusia untuk sementara ini. Yang belum diketahui, kita yakin masih banyak.
Suara yang berupa Bahasa
Di otak bagian ini, manusia punya kemampuan membedakan jenis suara yang sangat kompleks. Misalnya, kita bisa membedakan mana kata yang ‘sad’ mana kata ‘sat‘; membandingkan suara manusia satu dengan yang lain, membedakan murattal dari syaikh fulan atau yang lain, membedakan suara motor merk A dan B, bahkan mengetahui kondisi suatu mesin hanya dari mendengar suara saja.
Penglihatan dan kemampuan Membaca
Penglihatan pada manusia terspesialisasi untuk membaca. Otak ini mempelajari susunan susunan garis yang kita sebut alfabet. Terkadang ada sebagian kecil orang yang mengalami gangguan pada bagian ini sehingga mengakibatkan mereka susah membaca dan menulis. Lebih lanjut, seseorang yang terkena disleksia kesulitan untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak (sumber). Scan otak disleksia menunjukkan bahwa ada perbedaan pemrosesan informasi bila dibandingkan dengan otak orang normal (sumber). Tapi ‘tertimpa’ disleksia bukan akhir segalanya; karena Einstein, Steve jobs (iya, yang punya Apple, Inc. itu), Thomas Alva Edison, Leonardo da Vinci, John Lennon, Winston Churchill, Alexander Graham Bell, Michael Faraday, John F. Kennedy, Steven Spielberg, mereka itu orang orang yang terkena disleksia (Sumber).
Pe-lafadz-an / Ejaan
Manusia memiliki kemampuan berfikir (didalam hati) dengan berbahasa; bahkan berfikir dengan bahasa asing. Dibagian otak ini ada bagian yang disebut dengan ”angular gyrus” yang berfungsi untuk mencocokan antara bunyi dengan huruf. Di bagian inipun merupakan bagian penting untuk pengucapan (spelling) atau makhroj.
Tata Bahasa (Grammar)
Kecerdasan grammar merupakan kecerdasan spasial untuk masalah bahasa. Salah satu bentuk kecerdasan ini adalah kemampuan kita untuk membedakan bahwa anjing mengejar manusia itu berbeda artinya dengan manusia mengejar anjing. Jadi semacam kecerdasan menempatkan kata; menyusun kata kata.
Hubungan Simbolis
Pada otak bagian Lobus Parietal, ada area kecerdasan spasial. Area lobus sebelah kiri akrab dengan simboL. Misalnya :
Kanan / Kiri. Jika dikatakan pada kita, coba letakkan kaki di sepatu sebelah kiri. Maka otak akan mencocokkan kata ‘kiri’ dengan bagian tubuh yang dimaksud. Lalu juga tentang melihat jam yang berupa lingkaran (bukan jam digital); Lobus parietal akan mencocokkan waktu dengan apa yang tampak pada jam. Lalu, dibagian ini juga ada kecerdasan untuk bidang matematika.
Urusan matematika ada di kedua bagian otak kanan dan kiri karena parietal lobus nya berkerja bersama ketika dihadapkan pada persoalan matematis. Namun, otak kiri akan bekerja lebih keras pada matematik Aljabar, (yang mirip sekali dengan grammar bahasa) dan sebaliknya otak bagian kanan akan lebih sibuk bekerja ketika matematika mulai masuk ke bab Geometri dan Aritmatika. Aritmatika sangat menyibukkan otak kanan karena simbol simbol perlu kemampuan visual – spasial ~>kerjaan otak kanan.
Ide Kreatif
Ide kreatif versi otak kiri berbeda dengan otak kanan. Pada otak kiri, kecerdasannya berupa kreativitas dalam hal menyusun kata, konsep dan mengurutkan simbol serta memori dalam sebuah pola (sequential) sehingga membuat kita bisa dengan baik memikirkan hal hal yang akan dikatakan. Seseorang yang otak kirinya berkembang degan baik memiliki ciri :
1. Fasih dalam berbicara,Penghambatan dan Kekhawatiran
2. Dapat menyusun kata kata, untuk menyampaikan ide dalam kata kata dengan baik dan tidak butuh waktu lama,
3. Baik dalam improvisasi pidato
4. Cepat sekali memikirkan “apa yang harus dikatakan” (dadakan)
5. Pandai membawa percakapan pada percakapan “cerdas” bukan “bicara gak mutu/sampah”
6. Baik dalam berfilsafat dengan konsep-konsep abstrak
Lobus frontal bagian bawah dari otak ini bertugas untuk menghentikan orang dari melakukan hal hal yang mengundang masalah. Nah, khusus bagian kiri lobus ini, yang berhubungan erat dengan bahasa verbal, memiliki tugas untuk tidak mengatakan hal yang salah pada waktu yang salah. Area ini penting dalam hal ‘berbicara dalam hati’ dan KECEMASAN.
Jika area ini terlalu kuat, maka seseorang akan terlalu cemas sehinggga ia akan takut untuk melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu. Takut begini, begitu dan akhirnya tidak melakukan apa apa. Dan malu adalah salah satu mekanisme untuk menghindari masalah.
Jika ia kurang berkembang, atau mungkin cidera, seseorang mungkin berkata kata hal yang tidak pantas, seperti terlalu banyak bersumpah atau terlalu banyak berbicara. Tujuan bagian ini adalah untuk menge-rem seseorang dari masalah yang mungkin timbul dari lisannya. Menarik sekali..
Area Premotor
Lalu ada bagian atas-kiri-depan yang berpotensi dalam hal merekam pola urutan (sekuensi). Lebih lanjut, area ini bertugas dalam hal2 :
1. penggunaan alat alat, mengoperasikan suatu alat secara berurutan dengan tangan kanan
2. Pemikiran logis, menyusun ide ide secara runtut
3. Alasan ‘sebab’ dan ‘akibat’ yang merupakan dasar pemikiran ilmiyah dan cara menganalisis
4. Grammar: Berfikir, berbicara, dan menulis dengan bahasa tertentu
5. Aturan ketika bermain games : bagaimana caranya bermain sebagaimana yang di perintahkan (namun banyak juga games seperti catur yang lebih menggunakan otak kanan)
6. Kecenderungan mengikuti resep dan instruksi
7. Kepekaan dan kepedualian terhadap waktu.
Area Motorik
Jadi, otak bagian kiri memiliki tugas mengatur urusan motorik tubuh bagian kanan dan begitu juga sebaliknya; otak kanan mengatur urusan motorik tubuh bagian kiri. Karena otak kiri identik dengan bahasa verbaL, maka gagap, kemungkinan disebabkan oleh kebingungan otak kanan dan otak kiri; area motor dan premotor mencoba mengatur kemampuan bahasa.
(sumber)
Potensi Otak Kanan
Otak kanan.. kata Stephen Holland adalah ”animal brain”; menganalisis
lingkungan dengan mengerahkan kemampuan penglihatan dan pendengaran
untuk bertahan hidup. Nah, manusia punya bagian ini, tapi dia diletakkan
di otak bagian kanan. Katanya seperti itu. Maka kalau kita perhatikan,
potensi potensi otak kanan banyak sekali berkaitan dengan hal hal yang
berhubungan dengan insting, naluriah, fitrah, visual dan hal hal seperti
itu.Apa saja potensi otak kanan?
Penglihatan
Penglihatan pada bagian ini berkembang dengan sangat baik. Dan pada manusia, dengan bantuan otak kiri, kita dapat memberikan simbol (misalnya seperti nama) pada penglihatan visual tersebut. Misalnya jika dikatakan kelinci, maka otak kanan akan mencari ilustrasi yang tepat untuk kelinci dipikiran kita.
Kalau hewan tidak punya kemampuan seperti itu. Mereka tidak punya kemampuan memberi nama atas sesuatu; tapi murni hanya kemampuan visual semata. Kucing, ular dan hewan lainnya itu saling mengingat dengan visual mereka didalam hati, bukan dengan nama. Yah, inilah salah satu kelebihan yang Allah berikan kepada keturunan Bani Adam..
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”Indra Spasial / Ke-Ruang-an
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .”
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?”
(Qs Al Baqarah : 31 – 33)
Indra spasial ini membaut kita bisa melihat objek didalam pikiran. “Eye Mind” katanya. Ada dua macam indra spasial
1. Objek spasial yang memungkinkan bagi kita untuk ‘memutar2′ objek dalam pikiran kita. Manusia menggunakan potensi ini untuk membangun rumah, mendesain perhiasan, memperbaiki mobil, dan lain lain.
2. Navigasi spasial. Dengan kecerdasan navigasi spasial, hewan bisa mengetahui dimana dia berada ketika berada di lingkungan yang sangat luas; memastikan mereka tidak sedang tersesat dan tidak buta arah. Manusia menggunakan kemampuan ini untuk menemukan mobil mereka di tempat parkir raksasa, atau ketika di pusat perbelanjaan yang super besar. Secara simbolis kita menerjemahkan lokasi menjadi sebuah peta, menunjuk dengan jari, serta menggunakan lokasi dan nama jarak. Lebah, ternyata mencoba men-simbolisasi sumber makanan kepada temannya yang lain dengan tari tarian, ketika manusia cukup menyebutkan simbol tersebut dalam bentuk verbal “Dari wisma akhowat RI, lalu ke perempatan menuju masjid Al Ashri, belok kiri, terus saja, sebelum ada pertigaan disitu ada Warung Hasan disebelah kanan jalan, masakan khas Sumatera..” hehe.. Misalnya seperti itu.
Irama
Hewan, berkomunikasi satu sama lain dengan mengeluarkan suara ditambah irama irama tertentu. Mereka mampu menganalisis melodi, interval, harmoni dan irama dari suara yang mereka terima. Manusia, dengan bantuan otak kirinya bisa membuat yang jauuhh lebih kompleks lagi.
Indra Tubuh
Ada lagi kemampuan Indra tubuh. Karena otak itu ‘buta’ maka ia harus belajar tentang tubuh yang membawanya. Proprioception adalah salah satu indra tubuh yang menggunakan sensor pada otot untuk menginformasikan dimana posisi tungkai. Begini contohnya; jika seseorang lemah pada bagian ini, maka seorang pemain piano akan salah memperkirakan dimana jarinya akan mendarat, atau seseorang yang sedang senam tidak tahu dengan pasti dimana posisi tungkai kakinya. Biasanya amat berguna ketika berolah raga.
Memori
Ternyata, (kata Stephen Holland) proses terjadinya memori ini masih belum banyak diketahui. Setidaknya, yang diketahui adalah proses memori terjadi di Temporal Lobus. Dan untuk Temporal lobus bagian kana, memorinya bersifat Visual dan suara suara non verbal (irama dan musik, bukan bahasa verLbaL). Ada beberapa macam memori,
1. Memori Wajah. Sejak kecil, kita sudah melihat banyak sekali jenis jenis wajah, dan otak mulai memperlajari bagaimanakah wajah ‘rata rata’ itu. Otak pun mengingat seseorang dengan lebih spesifik berdasarkan perbedaan mereka dari wajah rata rata. Hal sama terjadi juga sama hewan. Mungkin manusia kalau melihat sapi itu mukanya akan sama saja. Tapi kalau sapi, melihat teman2 nya akan berbeda2.
2. Memori Emosi adalah fitur spesial dari bagian depan Temporal Lobus. ia seperti memberi label emosi pada memori kita untuk membedakan mana memori yang lebih penting. Inilah ternyata salah satu dasar terjadinya trauma, phobia, prasangka2 yang bersifat rasis/kesukuan. Kalau hal ini menimpa kita ketika kecil, maka akan sulit sekali dihilangkan ketika dewasa
Area Kreatif dan “Go” atau “Action” area
Jenis kreatif disini tergantung dari jenis talenta yang mana ia lebih kuat. Misalnya ada seseorang lebih kreatif dalam hal dance, atau mungkin seni, mungkin juga masalah musik, atau arsitektur.. macam macam.
Di area ini juga terdapat pusat “Go” atau “Action”; bersegera bergerak atau merealisasikannya. Inilah inti dari buku buku tulisan Pak Ippho Santosa. Salah satu himbauan beliau adalah, berpikir dengan otak kanan yaitu, segera laksanakan, action, tidak usah terlalu banyak mikir; Bagus sekali.
Banyak sekali dalam agama ini perintah untuk menyegerakan melakukan segala amal shalih dan kewajiban.. menyegerakan berbuka, menyegerakan menikah, menyegerakan melakukan kebaikan.. dan para nabi adalah orang orang yang paling bersemangat untuk melakukan kebaikan..
”Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam mengerjakan berbagai macam kebaikan,” (Qs. Al Anbiya : [21] 90)Area Peng-hambat-an; NO area
“Bersegeralah menuju ampunan dari Rabb kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dan dipersiapkan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
“Berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan.” (QS. al-Ma’idah: 48)
Ibnu ‘Umar berkata, “Kalau engkau berada di waktu pagi jangan sekedar menunggu datangnya waktu sore. Kalau engkau berada di waktu sore jangan sekedar menunggu datangnya waktu pagi. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Dan gunakanlah masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Bukhari. 6053, Kitab ar-Raqaa’iq
Area ini terletak di bagian bawah Lobus Frontal. Tugasnya adalah menghambat area ‘Go” atau “action” diatas, untuk menyeimbangkan dan mencegah seseorang melakukan hal hal berbahaya. Inilah yang membantu kita belajar mana yang benar mana yang salah, mengedepankan hati nurani, dan belajar sopan santun.
jika area ini ‘lemah’ dan tidak berkembang dengan baik, maka akan tercipta manusia dengan kontrol diri yang rendah, bahkan anti sosail dan berperilaku kriminal;premanisme dan dapat membahayakan orang lain.
Sebaliknya jika area ini ‘kuat’, maka seseorang akan cenderung untuk menepis datangnya ide ide baru dan sugesti, sehingga menjadi pribadi yang over – pretected terhadap dirinya sendiri.
Premotor area
Area ini, adalah area tempat kecerdasan gerakan gerakan yang melibatkan otot. Misalnya, belajar gerakan2 seperti dansa, gerakan mengayunkan raket, atau terampil mengocok kartu, dan gerakan gerakan semisal. Menariknya, keterampilan ini dapat dipelajari secara mental. Maksudnya dipelajari dengan membayangkan saa. Saya pernah dengar, ada seorang narapidana yang ketika dipenjara dia belajar bermain golf tanpa stik golf. Ketika ia keluar dari penjara, dia sungguh sungguh bisa bermain golf. Practicing mentally
Jika area ini kuat, maka seseorang dapat mempelajari gerakan gerakan yang kompleks dalam waktu yang singkat. Sedangkan jika area ini ‘lemah’ maka seseorang akan lambat belajar, dan butuh latihan yang lebih banyak.)
Sedikiiiiit tentang Otak Kecil,
Otak kecil, yang ada di belakang leher ini mengkoordinasi gerakan
otot. Jika ia berkembang dengan baik, maka akan menghasilkan gerakan
yang.. lembut, mengalir, dan anggun; Keseimbangan tubuh yang baik, dan
cepat dalam gerakan yang dilakukan berulang ulang. Misalnya ketika
mengetik.Sedangkan otak kecil yang lemah akan mengakibatkan seseoarng menjadi orang yang canggung, kikuk, grogi, mudah jatuh (tidak seimbang) dan kalau mengetik sangat lamban.
Sumber
Seorang yang dominan otak kiri, akan sabar sekali membaca uraian panjang dan agak membosankan seperti diatas.. Tapi seorang yang dominan otak kanan akan berusaha mencari keimpulan dari tulisan diatas “Wes..intinya mana sih? kesimpulannya?” Sebagaimana orang orang dominan otak kiri suka sekali pelajaran Ushul Fiqh, tapi orang orang dominan otak kanan cenderung menyukai buku Fatwa fatwa..
Berdasarkan banyaknya penelitian, AM Rukky Santosa dalam bukunya memaparkan ciri ciri
otak kiri adalah sebagai berikut :
- Rasional [Orientasi pada hal yang sudah terjadi]
- Matematis [orientasi pada hal yang bisa dihitung]
- Analitis [kecenderungan menganalisa]
- Detailed [kecenderungan pada detail detail]
- Controlled [Kecenderungan mengontrol]
- Objective [orientasi pada tujuan akhir]
- Realistic [kecenderungan pada yang nyata]
- Dominant [Kecenderungan pada maksimalitas]
- Wordly [Kecenderungan pada hal hal jasmani]
- Directed [Kecenderungan melakukan secara langsung]
- Active [kecenderungan melakukan lebih dahulu]
- Reading [Kemampuan Membaca]
- Writing [Kemampuan menulis]
- Naming [Kemampuan memberi identitas]
- Sequential [Orientasi pada tahapan]
- Ordering [Orientasi pada Perintah]
- Abstract [Orientasi penggambaran pada bentuk]
- Explicit [Kecenderungan pada ketegasan]
- Verbal [kecenderungan secara lisan]
- Successive [Kecenderungan berturutan]
- Speech [Kemampuan berkata kata]
- Differential [Kecenderungan keperbedaan]
- Deductive [Kecenderungan Menyimpulkan]
- Convergent [Kecenderungan menghimpun]
- Discrete [Kecenderungan berciri lain]
- Historical [Orientasi pada sejarah]
- Eye [Orientasi pada indra penglihatan]
- Western [Orientasi pada pola pikir barat]
- Relational [Orientasi pada hubungan hubungan]
- Spacial [orientasi ruang dan bentuk/dimensi]
- Musical [kemampuan mengerti musik]
- Accoustic [Kemampuan Menyerap Bunyi]
- Holistic [Pandangan yang menyeluruh]
- Multiple [Kecenderungan Penggandaan]
- Artistic [Orientasi pada Keindahan]
- Symbolic [Orientasi pada simbol simbol]
- Imaginative [Kecenderungan berimajinasi]
- Simultaneous [Kecenderungan secara tetap]
- Continuous [Tindakan yang berlanjut]
- Emotional [orientasi pada otak emotional]
- Sensuous [Orientasi pada 'Rasa']
- Intuitive [Orientasi penggunaan intuisi]
- Creative [Orientasi pada kreatifitas]
- Minor-Quit [kecenderungan selalu bergerak]
- Timeless [tidak terikat dengan waktu]
- Spiritual [Orientasi pada kejiwaan]
- Divergent [Kecenderungan berbeda]
- Metaphoric [kemampuan pada hal tak kasat mata]
- Qualitative [Orientasi pada kualitas]
- Subjective [orientasi pada proses]
- Receptive [Orientasi pada sikap membuka diri]
- Horizontal [orientasi pada pemikiran menyamping]
- Synthetic [Kecenderungan Meniru]
- Concrete [Kecenderungan pada hal konkrit]
- Facial Recognition [kemampuan pengenalan tampilan]
- Comprehensive [Orientasi berfikir luas]
- Impulsive [kemampuan bertindak tanpa rencana]
- Ezistential [kemampuan menampilkan diri]
- Perception of Abstract pattern [persepsi pada pola pola abstract]
- Recognition of Complex Figure [Pengenalan pada pola yang kompleks]
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat
Baca juga :
Berpikir dengan Otak Kanan atau Otak Kiri?? Think Right!
===================================================
Sumber – sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Disleksia
http://www.detikhealth.com/read/2011/10/28/074808/1754473/763/desainer-grafis-temukan-huruf-baru-untuk-penderita-disleksia
http://www.dyslexia-test.com/famous.html
http://hiddentalents.org/brain/113-left.html
http://hiddentalents.org/brain/113-right.html
Right Brain – AM RUkky Santoso. Gramedia
Posted by irilaslogo
assalamu'alaikum
BalasHapuswow.. nice informs.... thanks yah zy.. hihi :)
yeapz...
Hapus^___^